Bagi anda yang banyak berkecimpung di dunia interior atau furniture pasti sering sekali mendengar istilah HPL. Tapi sebenarnya apa sih HPL itu?
HPL adalah kepanjangan dari High Pressure Laminate. Yaitu salah satu produk yang dipakai sebagai bahan finishing furniture.
Memang banyak sekali bahan finishing furniture yang lain semisal : Finishing cat (duco, melamine, P.U,dll), Veneer, Vinyl, dll Bahan-bahan finishing di atas penggunaannya beragam sesuai dengan tipe furniture yang diproduksi. Sistem finishing dengan cat tipe varnish, politur, DUCO atau melamin banyak diaplikasikan untuk furniture yang menggunakan bahan masif, atau yang memakai bahan kayu asli. Sementara HPL lebih banyak diaplikasikan untuk furniture yang memakai bahan kayu buatan atau imitative wood. Secara detail tentang HPL atau High Pressure Laminate sendiri akan kami jabarkan berikut.
A. Bahan dan Proses Pembuatan HPL atau High Pressure Laminate terbuat dari lapisan-lapisan melamin resin dan phenolic yang direkatkan melalui panas dan tekanan tinggi, serta lapisan decorative paper yang diletakkan di bagian terluar sebelum proses pengepresan. Tekanan yang digunakan dalam proses pengepresan termasuk sangat tinggi yaitu lebih dari 1.000 PSi (PSi adalah satuan yang menyatakan besar tekanan). Karena melamin resin dan phenolic merupakan bahan yang termasuk plastik termoset, proses tersebut di atas mengubah resin menjadi plastik sehingga lapisan-lapisan yang tersusun tadi menjadi satu lapisan yang keras. Proses tersebut menciptakan kekuatan dan ikatan yang tidak dapat diubah, sehingga berimbas pada daya tahan HPL itu sendiri. Anda juga bisa melihat video berikut untuk lebih jelasnya.
B. Macam-macam dan Ukuran HPL HPL atau High Pressure Laminate sendiri memiliki tipe yang bervariasi, mulai dari tipe glossy hingga yang bertekstur seperti serat kayu. Untuk ukurannya HPL memiliki dimensi 1220mm x 2400mm, sementara ketebalannya bervariasi antara 0,5mm - 2mm.
C. Cara Pengaplikasian HPL atau High Pressure Laminate bisa diaplikasikan untuk permukaan baik yang horisontal maupun vertikal, sementara untuk permukaan yang melengkung bisa juga diaplikasikan dengan menggunakan panas untuk membengkokkan HPL itu sendiri. Untuk pengaplikasian HPL lem yang digunakan tergantung proses pengaplikasiannya. Kalau menggunakan sistem pressure / tekanan bisa memakai lem putih dan untuk sistem pengaplikasian secara manual, lebih baik memakai lem kuning. Perbedaan jenis lem itu terkait dengan daya rekat antara permukaan hpl dan permukaan bahan imitative wood. SIstem pelapisan menggunakan HPL biasanya hanya diaplikasikan ke permukaan panel saja dan untuk pelapisan sisi tebalnya lebih baik menggunakan lapisan edging (yg lebarnya 2 cm s/d 5 cm). Bahan edging biasanya terbuat dari vinyl dan tersedia dalam kemasan rol (200meter). Bahan perekat yang dipakai juga tergantung cara pengaplikasiannya. bila edging dipasang dengan mesin edgebanding, biasanya memakai lem bakar, tapi kalau proses aplikasi secara manual bisa memakai lem kuning saja. Tapi sebagai catatan, saat proses edging secara manual, harus tetap dipres, minimal memakai selotip. Hal itu dikarenakan ukuran edging yang tidak terlalu lebar dan sifat lem kuning yang butuh waktu cukup lama untuk perekatan.
Sourcel : www.tokogreenleaf.com